Trump Ungkap Alasan Batalkan Serangan ke Iran 

Sabtu, 22 Juni 2019 | 13:49:01 WIB

Metroterkini.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui bahwa dirinya membatalkan rencana serangan ke Iran sekitar 10 menit sebelum serangan dilancarkan. Trump mengungkapkan alasannya. Apa itu?

Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/6/2019), dalam pernyataan via Twitter, Trump menyatakan dirinya mencabut perintah serangan di menit-menit akhir karena dia menyimpulkan bahwa serangan militer tidak akan menjadi respons yang 'sepadan' terhadap aksi Iran menembak jatuh drone militer AS di Selat Hormuz. 

Diketahui bahwa drone pengintai militer AS, Global Hawk, ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara milik Iran saat mengudara di perairan antara Selat Hormuz dan Teluk Oman pada Kamis (20/6) waktu setempat. Pentagon menyatakan drone itu terbang di atas perairan internasional saat ditembak jatuh oleh Iran. Namun Korps Garda Revolusi Iran menyatakan drone itu 'melanggar wilayah udara Iran' dengan terbang di atas perairan Provinsi Hormozgan. 

"Kami siap beraksi untuk membalas, semalam, terhadap tiga target berbeda ketika saya bertanya, berapa banyak yang akan tewas. 150 orang pak, adalah jawaban dari seorang Jenderal," ucap Trump dalam pernyataannya. 

"10 menit sebelum serangan, saya menghentikannya, tidak sepadan dengan menembak jatuh sebuah drone tanpa awak," terangnya. "Saya tidak terburu-buru, militer kita baru dibangun kembali, baru dan siap beraksi, sejauh ini yang terbaik di dunia," imbuh Trump.

"Sanksi-sanksi sangat keras dan lebih banyak telah ditambahkan semalam. Iran TIDAK AKAN PERNAH memiliki senjata nuklir, tidak terhadap AMERIKA SERIKAT dan tidak terhadap DUNIA!" tegasnya. 

Pernyataan Trump ini mengonfirmasi laporan surat kabar terkemuka The New York Times (NYT) yang sebelumnya mengutip sejumlah pejabat senior pemerintahan Trump yang terlibat atau mendapat briefing soal rencana serangan itu. Rencananya, serangan itu akan dilancarkan sebelum subuh pada Jumat (21/6) waktu setempat, untuk meminimalisir risiko bagi militer maupun warga sipil Iran. 

Laporan NYT menyebut operasi militer terhadap Iran berada dalam tahap awal, dengan pesawat-pesawat tempur AS telah mengudara dan kapal-kapal militer sudah siap di posisi, namun tidak ada rudal yang ditembakkan saat muncul perintah pembatalan di menit-menit akhir.

Terlepas dari itu, pengakuan yang disampaikan Trump ini tergolong sangat tidak biasa bagi seorang Presiden AS. Hal semacam ini memberikan gambaran soal perdebatan internal yang terjadi sejak lama di dalam Gedung Putih terkait kebijakan Timur Tengah. 

Di sisi lain, keputusan Trump membatalkan rencana serangan ke Iran mengindikasikan bahwa dia menginginkan solusi diplomatik untuk mengakhiri ketegangan yang semakin memuncak.

"Saya tidak menginginkan perang, dan jika memang terjadi, akan ada kehancuran total yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Tapi saya tidak mengharapkan untuk melakukan itu," tutur Trump dalam wawancara dengan NBC News yang ditayangkan pada Jumat (21/6) malam waktu AS. [***]

Terkini